Wanita cantik
nan cerdas itu ikhlas dinikahi ayahku
Seikhlas dia
melahirkan dan mendidikku
Mungkin
banyak orang menganggapnya kampungan
Apa salahnya
jika kampungan?
Bukankah orang-orang
terkemuka itu
lahir dari
rahim perempuan yang dikata kampungan tadi?
Umi…
Bersama
iringan doamu kami menjejaki jalan hidup dengan kesederhanaan
Kau hanya
setia mengantar kami dengan linangan air mata
Saat kami
berada pada pintu kesuksesan
Pengorbanan,
cinta kasihmu mungkin tak bisa kami bayar penuh
Walau kami
hidup ribuan tahun sekalipun
Umi…
Kini usiamu
senja
Namun tetap
saja kau memikirkan kami, anak-anakmu…
Aku malu
Tuhan…
Aku tak
kunjung mengukir senyuman tulus dari Umi
Hanya dia
yang mengharap kami beriman dan berhasil
Namun satu
harapku Umi,,
Semoga Tuhan
beri kesehatan, pahala berlimpah ruah, dan hidup yang berkah
Umi…
Hari ini ku
kuatkan bahu
Kulatih pergelangan
tangan dan otot-otot kakiku
Agar kelak
saat kau butuh aku
Bahuku adala
tempat sandaran kepalamu
Pergelangan
tanganku adalah tempat aku merengkuh tubuhmu
Kakiku
senantiasa melangkah untuk mewujudkan inginmu
Seperti dulu
saat aku merengek manja
Kau hanya
tersenyum
Penuhi segala
inginku
Umi…
Detik ini
penuh berkah
Izinkan aku
bersenandung khusus untukmu
Sebagai kado
indah di Hari Ibu
“Kasih ibu..
kepada beta.. tak terhingga sepanjang masa..
hanya memberi
tak harap kembali.. bagai Sang Surya menyinari dunia”
Terimakasih
Umi..
_Tha_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar