Senin, 28 Mei 2012

SEBAIT CINTA UNTUK UMI

Wanita cantik nan cerdas itu ikhlas dinikahi ayahku
Seikhlas dia melahirkan dan mendidikku
Mungkin banyak orang menganggapnya kampungan
Apa salahnya jika kampungan?
Bukankah orang-orang terkemuka itu
lahir dari rahim perempuan yang dikata kampungan tadi?

Umi…
Bersama iringan doamu kami menjejaki jalan hidup dengan kesederhanaan
Kau hanya setia mengantar kami dengan linangan air mata
Saat kami berada pada pintu kesuksesan
Pengorbanan, cinta kasihmu mungkin tak bisa kami bayar penuh
Walau kami hidup ribuan tahun sekalipun

Umi…
Kini usiamu senja
Namun tetap saja kau memikirkan kami, anak-anakmu…
Aku malu Tuhan…
Aku tak kunjung mengukir senyuman tulus dari Umi
Hanya dia yang mengharap kami beriman dan berhasil
Namun satu harapku Umi,,
Semoga Tuhan beri kesehatan, pahala berlimpah ruah, dan hidup yang berkah

Umi…
Hari ini ku kuatkan bahu
Kulatih pergelangan tangan dan otot-otot kakiku
Agar kelak saat kau butuh aku
Bahuku adala tempat sandaran kepalamu
Pergelangan tanganku adalah tempat aku merengkuh tubuhmu
Kakiku senantiasa melangkah untuk mewujudkan inginmu
Seperti dulu saat aku merengek manja
Kau hanya tersenyum
Penuhi segala inginku

Umi…
Detik ini penuh berkah
Izinkan aku bersenandung khusus untukmu
Sebagai kado indah di Hari Ibu
“Kasih ibu.. kepada beta.. tak terhingga sepanjang masa..
hanya memberi tak harap kembali.. bagai Sang Surya menyinari dunia”

Terimakasih Umi..
 
 _Tha_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar